1. Pengertian BK dan Peranan di Madrasah
- Pengertian Bimbingan
Menurut Suherman arti bimbingan adalah proses bantuan kepada individu sebagai bagian dari program pendidikan yang dilakukan oleh tenaga ahli agar individu mampu memahami dan mengembangkan potensinya secara optimal dengan tuntutan lingkungan.
Menurut Sukardi dan Kusmawati bimbingan dapat didefinisikan sebagai proses pemberian bantuan oleh seorang konselor terhadap individu atau sekelompok individu yang dilakukan secara berkesinambungan dan sistematis dengan tujuan agar individu atau sekelompok indivisu dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.
Menurut Frak W. Miller dalam Willis mendefinisikan bimbingan sebagai "proses bantuan kepada individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan bagi penyesuaian diri secara baik dan maksimum disekolah keluargan dan masyarakat.
Berdasarkan pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secarab kontinue dan sistematis dilakukan oleh seorang profesional (konselor), yang bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri, pemahaman diri, pengarahan diri, serta penyesuaian diri agar mencapai pengembanagn secara optimal melalaui pola-pola sosial yang dilakukannya sehari-hari dilingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
- Pengertian Konseling
Istilah konseling telah digunakan dengan luas sebagai kegiatan yang dipikirkan untuk membantu seseorang menyelesaikan masalahnya. Secara sederhana konseling itu adalah sebagai suatu proses pembelajaran yang seseorang itu belajar tentang dirinya lalu menentukan tingkah laku yang dapat memajukan perkembangan pribadinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konseling ialah hubungan antara seseorang konselor yang terlatih dengan seseorang klienatau lebih, bertujuan untuk membantu klien memahami ruang hidupnya, serta mempelajari untuk membuat keputusan sendiri melalui pilihan-pilihan yang bermakna dan berasaskan informasi dan melalui penyelesaian masalah-masalah yang berbentuk emosi dan masalah pribadi.
- Peranan BK di Madrasah
Bimbingan dan Konseling merupakan bagian dari sistem pendidikan di sekolah/madrasah yang memiliki peranan penting berkaitan dengan pemenuhan fungsi dan tujuan pendidikan serta peningkatan mutu pendidikan di sekolah/madrasah. Pendidikan dapat memanfaatkan bimbingan dan konseling sebagai mitra kerja dalam melaksanakan tugasnya sebagai rangkaian upaya pemberian bantuan terhadap peserta didik/konseli dalam mencapai pengembangan potensinya secara optimal, kemandirian dala kehidupannya, penga,bilan keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan produktif, sejahtera dan peduli kemaslahatan umum.
Bimbingan dan Konseling memiliki konsep dan peran yang ideal, karena dengan berfungsinya bimbingan dan konseling secara optimal semua kebutuhan dan permasalahan siswa disekolah/ madrasah akan dapat ditangani dengan baik. Suatu program layanan bimbingan dan konseling di sekolah/madrasah tidak mungkin akan tersususn, terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelola dalam suatu sistem manajemen yang bermutu. Manajemen yang bermutu adalah ditemukannya kemempuan manajer pendidik di sekolah/madrasah dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya yang ada secara efektif.
2. Bimbingan dan Konseling di dunia, Indonesia dan Banten
Sejarah Bimbingan dan Konseling di Indonesia
Pelayanan konseling dalam sistem pendidikan Indonesia mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan karir di dalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001.
SEJARAH PERKEMBANGAN KONSELING DI DUNIA
Era tahun 1900-1909
Terdapat 3 tokoh pada era ini :
1. Jesse B. Davis
2. Frank Parsons
3. Clifford Beers
Namun lebih banyak berperan Franks Parsons.
Era tahun 1910-1970
Konseling pada masa ini sudah diinstitusikan yang ditandai dengan didirikannya the National Vovational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1913.
Era tahun 1980- an
Profei konseling lebih berkembang dengan adanya standarisasi trainning dan sertifikasi. Lalu, dibentuklah the Council for Accreditation of counseling and Related Educational Program (CACREP) sebagai organisasi afiliasi dari APGA.
Dimensi lintas budaya (croos-cilture) pun mulai ramai didiskusikan. Lalu berdirilah the Association for Multicultural Courseling and Development ( AMCD) yang fokus pada isu multikultural terutama isu rasialisme yang menguat pada era 1980-an.
Era tahun 1990-an
Psikiatri mulai berkembang sebagai spesialis pengobatan lain yang dipelopori Van Ellenberger Renterghem dan Van Eeden. Hipnotis pun menjadi teknik yang umum digunakan untuk menangani pasien, teknik ini ditemukan oleh Johan Joeph Gassner dan Franz Mesmer yang juga perintis teori "magnetisme bintang".
3. Tujuan dan Fungsi BK
Tujuan Bimbingan dan Konseling
Myers menyatakan bahwa tujuan bimbingna dan konseling adalah tercapainya pengembangan peserta didik secara optimal yang mengarah pada perubahan positif. Bimbingan konseling di sekolah sebagai layanan pendamping yang berupaya untuk mengarahkan dan mengawal perkrmbangan peserta didik menuju perubahan positif dan memperkuat fungsi-fungsi pendidikan.
Secara rinci , tujuan bimbingan dan konseling adalah membentuk peserta didik yang utuh dan seimbang secara aspek kepribadian, sosial kemasyarkatan, keberagamaan, dan susila. Secara khusus, layanan bk bertujuan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dalam aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
Fungsi Bimbingan Konseling
1. Fungsi pemahaman
- Pemahaman tentang diri peserta didik sendiri, terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru bimbingan.
- Pemahaman tentang lingkungan peserta didik, termasuk didalamnya lingkungan keluarga dan sekolah terutama oleh para pesera didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru bimbingan.
- Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (termasuk didalamnya informasi pendidikan, informasi jabatran/pekerjaan, dan informasi soial dan budaya/nilai-nilai) terutam oleh peserta didik.