Pola Bk di Sekolah (BK 17 + dan Bk Komprehensif)
1. Sejarah pola BK 17+ dan Komprehensif
· Sejarah Lahirnya BK 17+
Sejak tahun 1993 penyelenggaraan pelayanan Bimbingan Konseling (BK) memperoleh perbendaharaan istilah baru yaitu BK Pola-17. Hal ini memberi warna tersendiri bagi arah bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung BK di jajaran pendidikan dasar dan menengah. Pada abad ke-21, BK pola 17 itu berkembang menjadi BK Pola-17+. Kegiatan BK ini mengacu pada sasaran pelayanan yang lebih luas, diantaranya mencakup semua masyarakat.
Pola Bimbingan Konseling pola 17+ adalah program bimbingan dan konseling / pemberian bantuan kepada peserta didik melalui 6 bidang bimbingan, 9 layanan, dan 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.
Secara umum tujuan pola bimbingan dan konseling 17+ adalah memberikan arah kerja / sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK / konselor, membantu peserta didik mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja.
· Sejarah BK Komprehensif
Bimbingan dan konseling komprehensif dirancang untuk merespons berbagai persoalan yang dihadapi oleh konselor di setting sekolah. DeVoss mengatakan berdasarkan laporan ASCA dan beberapa penelitian bahwa konselor di sekolah mengalami berbagai masalah antara lain: kurangnya dukungan administrasi BK, tidak memiliki arah yang jelas pada ekspetasi dan tujuan program, tidak mendapatkan pengakuan dan penghargaan, kurang ada kontrol dalam pelaksanaan program harian, serta banyak mengerjakan tugas-tugas non-profesional (DeVoss, 2004).
Selain itu, model bimbingan komprehensif ini dikembangkan berdasarkan berbagai hasil kajian teori dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh ASCA tentang program Bimbingan dan Konseling dan profesi konselor sekolah.
Bimbingan konseling komprehensif yang telah dikenalkan sekarang ini adalah program bimbingan konseling yang bertujuan untuk memandirikan peserta didik. Bentuk layanan yang diberikan tidak lagi berfungsi membantu peserta didik menyelesaikan masalahnya namun mengembangkan potensi peserta didik berasarkan perkembangannya sehingga disebutlah bahwa BK komprehensif adalah sama dengan BK berbasis perkembangan.
2. Layanan dan kegiatan pendukung BK 17+ dan Komprehensif
· Layana BK 17+ dan Komprehensif
1. Layanan orientasi ditujukan untuk peserta peserta didik baru guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki.
2. Layanan informasi. Layanan yang bertujuan untuk membekali peserta didik dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan anggota masyarakat.
3. Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu serangkaian kegiatan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik agar dapat menyalurkan/menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah, kegiatan belajar, penjurusan, kelompok, belajar,pilihan pekerjaan, dll.
4. Layanan pembelajaran, yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,serta berbagai aspek tujuan daan kegiatan lainnya yang berguna untuk kehidupannya.
5. Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh pelayanan secara pribadi melalui tatap muka dengan konselor atau guru pembimbingdalam rangka pembahasan dan pengentasan masalah yang di hadapi peserta didik.
6. Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu.
7. Layanan konseling kelompok
8. Layanan Konsultasi
9. Layanan Mediasi
Kegiatan Pendukung
· Aplikasi Instrumentasi
· Himpunan data
· Konferensi kasus
· Kunjungan rumah
· Alih tangan kasus
· Terapi kepustakaan
3. Pelakasanaan layanan BK 17+ dan Komprehensif
1. Pelaksanaa Layanan Orientasi atau Proses Tahap Layanan Orientasi
· Perencanaan
· Pelaksanaan
· Evaluasi
· Analisis hasil evaluasi
· Tindak lanjut
· Laporan
2. Layanan Informasi
3. Layanan Konsultasi
4. Layanan penempatan dan penyaluran
5. Layanan Pembelajaran
6. Layanan konseling perorangan
7. Layanan bimbingan kelompok
8. Layanan konseling kelompok
9. Layanan mediasi
4. Peran Guru Pendidikan Bahasa Arab dalam bimbingan dan konseling
1. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
2. Membantu guru pembimbing atau konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling serta mengumpulkan data tentang siswa–siswi.
3. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing atau konselor.
4. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus dalam penanganan masalah siswa.
5. Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjut
Sumber Referensi
Darmawan Harefa dan Kaminudin Telaumbanu. 2020. Teori Manajemen Bimbingan & Konseling. PM Publisher: Jawa Tengah
http://neilcl.blogspot.com/2012/05/pola-bk-17.html
Zainal Aqib, Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Bandung: Yrama Widya, 2012), cet 1