profile Pelaksanaan Bimbingan Kelompok (BKp) dan Konseling Kelompok (KKp) di Madrasah - Catatan Isnaeni

Pelaksanaan Bimbingan Kelompok (BKp) dan Konseling Kelompok (KKp) di Madrasah

 

A.    Pengertian Bimbingan Kelompok (BKp) dan Konseling Kelompok  (KKp)

1.      Pengertian Bimbingan Kelompok (BKp)

Bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi diri siswa (Romlah, 2001: 3).[1]

2.      Pengertian Konseling kelompok (KKp)

Konseling kelompok merupakan suatu proses hubungan interpersonal antara seorang konselor atau beberapa konselor dengan sekelompok klien (konseli). Dalam proses tersebut konselor berupaya membantu menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan klien untuk menghadapi dan mengatasi persoalan atau hal-hal yang menjadi kepedulian masing-masing klien melalui; pengembangan pemahaman, sikap, keyakinan, dan perilaku klien yang tepat dengan cara memanfaatkan suasana kelompok.

B.     Tujuan dan manfaat BKp dan KKp

1.      Tujuan dan manfaat BKp

·         Tujuan pelayanan bimbingan kelompok (BKp)

Prayitno (2004:2) menjelaskan tujuan bimbingan kelompok adalah sebagai berikut:

a.       Tujuan umum

Tujuan umum kegiatan bimbingan kelompok adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi peserta layanan. Dalam kaitan ini, sering menjadi kenyataan bahwa kemampuan bersosialisasi/berkomunikasi seseorang sering terganggu perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang tidak objektif, sempit dan terkungkung serta tidak afektif.

b.      Tujuan khusus

Secara khusus, bimbingan kelompok bertujuan untuk membahas topik-topik tertentu yang mengandung permasalahan actual (hangat) dan menjadi perhatian peserta.[2]

·         Manfaat pelayanan bimbingan kelompok (BKp)

Manfaat bimbingan kelompok menurut Sukardi (dalam Tohirin 2012:42) yaitu:

a.       Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai hal yang terjadi disekitarnya.

b.      Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat dan cukup luas tentang berbagai hal yang mereka bicarakan.

c.       Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang berhubungan degan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok.

d.      Menyusun program-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap yang buruk dan dukungan terhadap yang baik.

e.       Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk membuahkan hasil sebagaimana yang mereka programkan semula.

2.      Tujuan dan manfaat KKp

·         Tujuan pelayanan konseling kelompok (KKp)

Adapun tujuan konseling kelompok menurut Namora adalah:

a.       Membantu individu mencapai perkembangan yang optimal.

b.      Berperan mendorong munculnya motivasi kepada klien untuk merubah pelakunya dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya.

c.       Klien dapat mengatasi masalahnya lebih cepat dan tidak menimbulkan gangguan emosi.

d.      Menciptakan dinamika sosial yang berkembang intensif.

e.       Mengembangkan keterampilan komunikasi dan interaksi sosial yang baik dan sehat.[3]

·         Manfaat pelayanan konseling kelompok (KKp)

Adapun manfaat konseling kelompok yaitu:

a.       Konseli dapat mengemukakan hal-hal yang paling penting bagi dirinya.

b.      Mengidentifikasi bersama orang lain yang memiliki permasalahan yang sama.

c.       Meningkatkan kesadaran diri melalui perolehan balikan yang ikhlas dan jujur dari orang lain.

d.      Belajar menghormati perbedaan individu dan belajar mempelajari keunikan sendiri.

e.       Memperoleh balikan yang cepat dari anggota kelompok dan pimpinan kelompok.

f.       Meningkatkan kepercayaan diri.[4]

C.     Asas Bimbingan Kelompok (BKp) dan Konseling Kelompok (KKp)

1.      Asas Bimbingan Kelompok (BKp)

Tiga etika dasar konseling menurut Munro, Manthei & Small yaitu kerahasiaan, kesukarelaan, dan keputusan diambil oleh klien sendiri. Asas-asas yang ada dalam layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut:[5]

a.       Asas kerahasiaan

b.      Asas keterbukaan

c.       Asas kesukarelaan

d.      Asas kenormatifan

2.      Asas Konseling Kelompok (KKp)

Dalam kegiatan konseling kelompok terdapat sejumlah aturan ataupun asas-asas yang harus diperhatikan oleh para anggota, asas-asas tersebut yaitu:[6]

a.       Asas kerahasiaan

b.      Asas Kesukarelaan Kehadiran, pendapat, usulan, ataupun tanggapan dari anggota kelompok harus bersifat sukarela, tanpa paksaan

c.       Asas keterbukaan

d.      Asas kegiatan

e.       Asas kenormatifan

f.       Asas kekinian masalah yang dibahas dalam kegiatan konseling kelompok harus bersifat sekarang

D.    Tahap Pelaksanaan BKp dan KKp

1.      Tahap Pembentukan[7]

2.      Tahap Peralihan atau Transisi

3.      Tahap Kegiatan

4.      Tahap Pengakhiran

 

 

 

 



[1] Romlah, Tatiek. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: UPT UNM PRESS.

[2] Dian Novianti Sitompul, Pengaruh Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role-Playing Terhadap Perilaku Solidaritas Siswa Dalam Menolong Teman Di SMA Negeri 1 Rantau Utara T.A 2014/2015, Jurnal Edutech, Vol. 1, No. 1, 2015.

[3] Namora Lumongga Lubis, Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori Dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), hal. 205.

[4] Sugiyanto, Modul Konseling Kelompok, (Yogyakarta: UNY Press, 2012).

[6] Nasrina Nur Fahmi, Layanan Konseling Kelompok. Jurnal Hisbah. Vol. 13 No. 1, Desember 2016, hal. 71.

[7] Prayitno. Layanan Bimbingan & Konseling Kelompok. Hal.309.

Pages